Museum Macan Siap Gelar Pameran Terbesar 2023, Karya Isabel dan Alfredo Aquilizan Akan Mengisi Keindahan Pameran

museum macan

Museum Macan

Museum MACAN mempersembahkan pameran survei terbesar karya pasangan seniman asal Filipina, Isabel dan Alfredo Aquilizan. Berjudul Somewhere, Elsewhere, Nowhere, awal pameran dibuka Juni 2023. Menampilkan karya seni instalasi terbesar, patung, dan seni gambar selama lebih dari 20 tahun praktik kolaboratif keduanya.

Museum Macan Pameran Terbesar 2023

Isabel dan Alfredo Aquilizan adalah pasangan suami istri dan juga rekanan artistik, yang telah memamerkan karya seni mereka secara luas pada sejumlah pameran besar dan biennial dunia. Isabel dan Alfredo Aquilizan yang biasa kita kenal lewat karya perspektif unik. Kerap kali berkisar pada lingkungan rumah dan keluarga, menggabungkan material-material yang mudah ditemukan sehari-hari ke dalam karya yang dibuat

Karya Isabel dan Alfredo mulai aktif pada 1990 dan 2000an. Ketika seni kontemporer Asia Tenggara Tenggara telah berkembang.

“Kami sangat senang dapat membagikan karya-karya dari 20 tahun praktik kolaboratif kami di Museum MACAN Jakarta. Kisah kami terinspirasi dari pengalaman bekerja di berbagai tempat dengan beragam latar belakang berbeda di seluruh dunia termasuk Indonesia,” katanya dalam keterangan yang diterima detikcom, Kamis (25/5/2023).

Tanggapan Dari Seniman Isabel & Alfredo

Menurut keterangan keduanya, pameran yang bertajuk Somewhere, Elsewhere, Nowhere adalah tentang keterlibatan.

“Kami sangat ingin melihat makna dari setiap karya berkembang dan bertambah melalui pengalaman pengunjung yang datang dan berinteraksi dengan karya yang dipamerkan,” sambungnya.

Karya-karya seni instalasi terbesar Isabel dan Alfredo Aquilizan memakai material yang sederhana seperti ardus, sandal jepit, sikat gigi, dan selimut. Benda-benda yang sarat akan aktivitas masyarakat-juga yang kerap digunakan ketika bepergian-menjadi simbol dari pergerakan manusia sekaligus perpindahan.

Mereka juga melibatkan seniman Indonesia dalam proses pembuatan, misalnya saja pisau pada karya Belok Kiri Jalan Terus (2017-2018) dibuat oleh pandai besi di Yogyakarta dan Filipina. Pada kain pina di karya See/Through (Series 1) (2019-2023). Kain pina adalah kain yang ditenun dari serat daun nanas. Nanas sendiri diperkenalkan oleh bangsa Spanyol selama masa pendudukannya di Filipina dan kemudian ditanam di seluruh penjuru Asia Tenggara dan Asia Pasifik.

Museum MACAN juga mengkomisi sebuah karya baru yakni sayap pesawat berskala nyata yang terbuat dari 92 sangkar burung yang disusun menjadi puzzle.

“Indonesia punya peranan penting bagi proses kekaryaan Isabel dan Alfredo Aquilizan. Mereka telah membangun relasi yang kuat dengan beragam perupa dan skena artistik di Yogyakarta selama bertahun-tahun. Kami bangga dapat menyelenggarakan pameran besar dari karya-karya mereka dan membagikannya kepada publik di Indonesia,” pungkasnya.

Pameran berlangsung pada 24 Juni hingga 8 Oktober 2023. Kita simak yuk jadwal museum macan berikut ini:

3 Pameran Seni Spesial Museum MACAN di 2023

1. di sini, d.l.l. (3 Juni-8 Oktober 2023)

Museum Macan

Pameran seni berjudul ‘di sini, d.l.l.’ adalah eksibisi yang disusun dari koleksi Museum MACAN. Judul ‘di sini, d.l.l.’ sebagian merujuk pada teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang menjadi gagasan awal dari pameran ini, dan meninjau kembali sejumlah tema penting sepanjang sejarah seni Indonesia termasuk bentang alam, pengalaman penjajahan, revolusi, dan perkembangan bangsa.

Pameran ini akan mencakup karya-karya Raden Saleh, S Sudjojono, I GAK Murniasih, Handiwirman, serta sejumlah akuisisi terbaru. Di antaranya berasal dari mendiang Ashley Bickerton dan seniman asal Bandung Irfan Hendrian.

2. Isabel and Alfredo Aquilizan: Somewhere, Elsewhere, Nowhere (17 Juni-8 Oktober 2023)

Museum Macan

Masih di bulan yang sama, ‘Somewhere, Elsewhere, Nowhere’ adalah pameran survei sajian dari pasangan perupa kelahiran Filipina yang berbasis di Brisbane, Australia, Isabel dan Alfredo Aquilizan. Setelah dipamerkan secara luas dalam berbagai pameran utama dan bienial penting di seluruh dunia, Museum MACAN mempersembahkan pameran survei museum pertama mereka.

Pameran ini akan menampilkan instalasi-instalasi berskala besar yang menyoroti tema seputar pembangunan perkotaan, perjalanan dan pergerakan manusia, eksplorasi akan pencarian jati diri, dan bagaimana identitas terbentuk melalui pergerakan manusia.

Praktik kolaboratif Aquilizan kerap berkisar pada lingkungan rumah dan keluarga, menggabungkan material-material yang mudah ditemukan seperti kardus, kertas, dan kantong plastik.

Indonesia menjadi salah satu negara singgah untuk pameran keduanya. Dalam keterangan yang diterima detikcom, Indonesia punya peranan khusus yang penting bagi kedua perupa, di mana mereka membangun hubungan yang kuat dengan skena seni di Yogyakarta melalui salah satu seri karya berjudul Belok Kiri Jalan Terus (2017-2018). Karya tersebut terinspirasi dari perjalanan dan proses kerja mereka sebelumnya di Indonesia.

Untuk pameran ini, Museum MACAN juga akan mengkomisi sebuah karya baru. Meneruskan hubungan yang sudah terjalin antara para perupa dengan praktik artisan di Indonesia.

3. Voice Against Reason (25 November 2023-14 April 2024)

Museum Macan

Voice Against Reason adalah sebuah proyek kuratorial dan artistik yang menjadi salah satu fokus utama Museum MACAN tahun ini. Pameran seni perupa dari seluruh dunia yang menitik beratkan praktik dan perspektif yang muncul dari wilayah Asia Pasifik

Pameran ini membangkitkan pemahaman yang mendalam mengenai perjalanan waktu yang rapuh dan hidup manusia yang fana. Menghubungkan narasi pribadi, sejarah, politik, hingga geografi. Ditampilkan di seluruh area Museum, daftar lengkap partisipan pameran yang melibatkan para perupa modern penting yang berpengaruh segera diumumkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *