Ini 3 Fakta Unik dan Menarik Dunia Musik di Indonesia
Ini 3 Fakta Unik dan Menarik Dunia Musik di Indonesia
Tanggal 9 Maret 2023 diperingati sebagai Hari Musik Nasional. Peringatan hari musik nasional yang jatuh pada tanggal 9 Maret pada awalannya ditunaikan sebagai bentuk peringatan hari kelahiran pencipta lagu kebangsaan Republik Indonesia, yaitu W.R Soepratman.
Namun, sesudah ditelusuri lebih lanjut ternyata hari kelahiran W.R. Soepratman bukanlah 9 maret, melainkan 19 maret. Akan tetapi, perihal selanjutnya tidak membuat perubahan penetapaan hari musik nasional yang diperingati pada tiap-tiap tanggal 9 Maret.
Hari Musik Nasional terhitung diperingati sebagai bentuk apresiasi para musisi, penyanyi dan seniman musik di Indonesia atas karya dan prestasinya di dalam perkembangan musik di negeri ini. Dunia musik Indonesia pastinya selalu memiliki perihal menarik yang patut untuk disimak.
Berikut 3 fakta unik dan menarik berasal dari dunia musik Indonesia.
1. Grup Musik Tertua di Indonesia
Sepanjang sejarahnya berdirinya negeri ini, pastinya banyak grup musik atau band yang lahir dan memeriahkan dunia musik di Indonesia. Namun, tahukah kamu siapa grup musik tertua yang muncul di Indonesia?
Grup musik tertua di Indonesia adalah The Tielmans Brothers. Cikal dapat grup musik ini muncul sejak th. 1945 bersama dengan nama The Timor Rhythm Brothers. Grup musik asal Kupang, Nusa Tenggara Timur selanjutnya beranggotakan semua keluarga berasal dari Andy Tielmans dan lebih dari satu saudaranya.
Kemudian pada dekade 1960-an, grup musik ini membranding namanya bersama dengan nama The Tielmans Brothers dan lekat sampai hari ini. Grup musik ini diketahui sebagai tidak benar satu pionir grup musik rock klasik Indonesia.
Bahkan, mereka merupakan grup musik pertama Indonesia yang tampil di Belanda sesudah namanya naik pada dekade 1950-an.
Dekade 1950-an sampai 1960-an diakui merupakan masa kejayaan grup musik ini dikarenakan mereka kerap melakukan tur musik tidak hanya di di dalam negeri tetapi terhitung sampai merambah dunia Internasional, khususnya di Eropa.
2. Rekor Penjualan Album Musik Terlaris Sepanjang Sejarah
Popularitas grup musik, seniman musik atau penyanyi pastinya bisa diukur berasal dari popularitas dan larisnya penjualan hasil karya musiknya berwujud kepingan CD ataupun bentuk karya musik lainnya.
Sepanjang sejarahnya, banyak musisi Indonesia yang sukses menjual ribuan atau jutaan copy album. Salah satu rekor yang kemungkinan memadai sukar ditunaikan ulang adalah penjualan album musik berasal dari mendiang Nike Ardilla yaitu “Bintang Kehidupan” yang rilis pada th. 1990.
Album selanjutnya sukses terjual sebanyak 6 juta copy di Indonesia dan dinobatkan sebagai album lagu terlaris sepanjang sejarah.
Tidak hanya itu, mendiang Nike Ardilla terhitung ulang sukses mengulangi penjualan lagu terlaris yaitu di dalam album “Sandiwara Cinta” yang rilis pada th. 1995 yang sukses terjual sebanyak 5 juta copy.
Dari lini grup band, Peterpan sukses membawa dampak rekor bersama dengan penjualan album terbanyak bersama dengan 3,2 juta copy pas rilis album “Bintang di Surga” pada th. 2004.
Rekor ini sekaligus melampaui rekor yang dibukukan oleh grup band Padi di th. 2001 lewat album “Sesuatu yang Tertunda” yang sukses terjual sebanyak 2 juta copy.
Tentunya tetap banyak penyanyi dan grup band lain yang sukses menjual album mereka sampai ratusan sampai jutaan copy sampai hari ini.
3. Kontroversi Grup Musik Koes Plus
Bagi pecinta musik 1950-an sampai 1960-an, tentu memadai mengenal grup music Koes Plus. Grup musik yang diakui sebagai tidak benar satu legenda musik di Indonesia ini sebetulnya memadai kondang pas itu, lebih-lebih kepopuleran mereka terhitung sampai ke negara tetangga layaknya Malaysia.
Namun, tersedia kisah yang memadai menarik berasal dari perjalanan grup musik Koes Plus. Anggota grup musik ini sempat dipenjara sepanjang lebih dari satu pas dikarenakan diakui tidak pro pemerintah di th. 1965 dikarenakan dinggap terlalu kebarat-baratan dan menunjang kapitalisme.
Namun, tersedia rumor yang sempat heboh yaitu grup musik selanjutnya disiapkan sebagai bentuk misi intelijen untuk memata-matai Malaysia yang pas itu sebetulnya sedang berkonflik bersama dengan Indonesia.
Skenario selanjutnya disiapkan oleh lebih dari satu petinggi militer Indonesia, terhitung di dalam skenario penangkapan dan pemenjaraan mereka. Hal itu diakui sebagai bentuk kamuflase supaya grup band selanjutnya tidak dicurigai pemerintah Malaysia.
Akan tetapi, dikarenakan terdapatnya polemik di th. 1965 membawa dampak misi ini urung terlaksana. Meskipun demikian, perihal selanjutnya menjadi warna tersendiri di dalam sejarah dunia musik di Indonesia.