Sinopsis Film Dragon Ball Super

Dragon Ball Super

Berikut ini sinopsis film Dragon Ball Super : Super Hero yang sedang tayang di bioskop sejak tanggal 26 Agustus 2022.

Dragon Ball Super: Super Hero adalah sebuah film animasi bergenre aksi fantasi yang disutradarai oleh Tetsuro Kodama, diproduksi oleh Toei Animation, dan ditulis oleh pencipta serial Dragon Ball, Akira Toriyama.

Melansir dari Wikipedia, ini adalah film fitur Dragon Ball ke-21 secara keseluruhan, film keempat yang diproduksi dengan keterlibatan langsung Toriyama, serta film yang kedua membawa branding Dragon Ball Super, dan film yang pertama diproduksi dengan menggunakan animasi 3D.

Film ini mengikuti kisah Piccolo dan mantan muridnya Gohan saat mereka menjalankan misi untuk menyelamatkan dunia dari Tentara Pita Merah yang baru direformasi. Film animasi ini awalnya ditetapkan untuk rilis di Jepang pada 22 April 2022, tetapi malah dirilis pada 11 Juni karena serangan cyber di Toei Animation.

Film ini menceritakan tentara pita merah yang pernah dihancurkan Son Goku, kembali bangkit menciptakan android terakhir. Android terakhir itu bernama Gamma 1 dan Gamma 2. Kedua android itu menyebut diri mereka pahlawan super dan kemudian mulai menyerang Piccolo dan Gohan.

Berikut adalah sinopsis dari film Dragon Ball Super: Super Hero yang akan tayang di bioskop Indonesia.

Sinopsis Dragon Ball Super: Super Hero

Film ini menceritakan Goku dan Vegeta yang kembali melanjutkan pelatihan mereka di bawah Whis di Plamet Beerus, disana mereka bergabung dengan Broly untuk dapat mengendalikan amarahnya.

Sementara di Bumi, Tentara Pita Merah bangkit kembali setelah dihidupkan oleh Komandan Magenta dan Perwira Staf Carmine, merekrut Dr. Hedo, cucu Dr. Gero. Komandan Magenta merekrut Dr. Hedo bertujuan untuk membalas dendam kepada Piccolo dan Gohan.

Dr Hedo dengan keahliannya berhasil menciptakan Angkatan Darat dua android baru bernama Gamma 1 dan Gamma 2. Dua android tersebut diciptakan untuk menjadi pahlawan super di masyarakat. Namun, mereka malah mengerahkan Gamma 2 untuk menyerang Piccolo.

Dalam pertarungan itu Piccolo kalah dan mengikuti Gamma 2 ke pangkalan tentara pita merah. Disana ia menemukan bahwa Magenta dan Hedo sedang mengerjakan android baru bernama Cell Max. Diketahui Cell Max adalah android versi baru dan terbaik sebagai senjata pamungkas yang selalu dipakai Dr. Gero.

Dalam durasi 100 menit, terdengar tawa keras di sana-sini karena “Dragon Ball Super: Super Hero” sering memadukan adegan serius dengan unsur-unsur konyol atau dialog menggelitik. Misalnya, permintaan sepele Bulma yang sengaja mengumpulkan bola-bola naga agar tak jatuh kepada orang yang salah.

Cara Magenta memanipulasi Hedo agar mengira Gohan dkk adalah penjahat, atau barang-barang menggemaskan favorit Piccolo yang penampilannya mengintimidasi.

Film dengan rating usia 13 tahun ke atas ini bisa dinikmati oleh penonton dewasa maupun anak-anak karena kisahnya cukup ringan.

“Dragon Ball Super: Super Hero” sudah tayang di bioskop. Di Indonesia, film ini bakal terasa lebih seru karena diputar dalam bahasa Jepang dengan terjemahan bahasa Inggris dan Indonesia.

Disutradarai oleh Tetsuro Kodama, penonton akan mendengarkan suara ikonik dari seiyuu Masako Nozawa, pengisi suara Son Goku, Son Gohan dan Son Goten dengan julukan “The Eternal Boy” yang sudah mengisi suara karakter tersebut sejak era 1980-an yang tentunya bakal memantik nostalgia, tapi tetap segar berkat animasi 3D.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *